Menghela nafas, melepas lelah, membasuh peluh, mengusap pedih, namun tetap mengharap....
Ungkapan di atas sangat tepat kita ucapkan di detik-detik terakhir, dimana kita akan melepas kenangan yang begitu menyentuh, begitu berharga, dan begitu mengesankan di kalbu kita semua. Kita bayangkan, berpisah dengan orang yang kita cintai, semacam istri, anak, orang tua atau kerabat terdekat, sudah membuat hati kita penuh gundah dan gulana. Apalagi kita akan berpisah dengan rahmat, ampunan, pahala-NYA yang tercurah di Bulan Ramadhan kemarin.
Tidak semua insan dapat meneguk nikmatnya tetesan pahala, hidayah, maupun hembusan berkah ALLAH selama bulan Ramadhan. Meski kita sudah berusaha sekuat tenaga, mengatur jadwal kita, kesibukan kita, pekerjaan kita, tetapi tetap saja terdapat sela-sela waktu, dimana kita masih tergoda untuk melakukan perbuatan yang mengarah kepada dosa. Hidayah memang tak dapat kita terka, prediksi dan terlihat kapan datangnya. Kita hanya bisa berdoa, berharap dan bersujud pada NYA, agar hidayah senantiasa diberikan kepada kita.
Berpisahnya kita dengan bulan penuh rahmat ini, mestinya membuat hati kita semakin sabar dalam meniti setiap lika liku kehidupan. Tidak akan pernah ada akibat tanpa sebab, dan tiada sebab yang tak berakhir, karena setiap masalah turun karena kehendak NYA, dan berakhir karena takdir NYA.
Apapun yang melanda hidup kita, bagaimanapun kegembiraan kita, hendaknya kita tidak pernah lupa akan ibadah dan doa, apalagi kita sudah meninggalkan Ramadhan, 11 bulan ke depan. Semoga dengan rahmat NYA, kita semua diperkenankan bertemu lagi tahun depan dengan bulan nan penuh hidayah ini. Semoga kita selalu diberi kesempatan mengucap doa dan permohonan ampun kepada NYA. Semoga selalu ada kesempatan bagi kita semua untuk membenahi hidup dan ibadah kita.
Akhir bulan ramadhan disusul dengan awal bulan Syawal. Tanggal 1 Syawal inilah yang disebut sebagai Hari Raya Idul Fitri bagi muslim. Sidang isbat yang digelar Kementerian Agama untuk menentukan 1 Syawal 1437 Hijriyah menetapkan bahwa Idul Fitri tahun ini jatuh pada Rabu (6/7). Keputusan diambil setelah Tim Pemantau Hilal dari Kemenag tidak melihat hilal atau bulan baru di seluruh titik pemantauan dari Sabang sampai Merauke. Inilah yang membuat Idul Fitri 1437 H ini fenomenal,dimana umat Islam di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia melakukan perayaaan hari raya secara kompak.
.Dalam momen hari raya IDul Fitri 1437 H ini, perkenankan JONADOCTOR mengucapkan Permohonan maaf kepada semua Netizen, apabila ada kesalahan ucaoan dan tindakan berasal dari kami sendiri, dan apabila ada kebaikan,semua berasal dari Allah.
Akhir kata, hanya sedikit bisik di akhir dahaga yang sudah lesu, merasa sangat rindu dipertemukan dengan bulan nan penuh rahmat, bulan Ramadhan. Kami mengucap :
Waktu mengalir bagaikan air
Bulan Ramadhan telah berakhir
Sekian lama khilaf dan salah terjadi
Karena kurang dan lemah menghiasi diri
Izinkan kami mengucap Selamat Idul fitri .
Berharap maaf terbuka tiada henti
Demi menjaga tali Silaturahmi
Di Hari Raya dan seterusnya nanti.
Taqobbalallahu minna waminkum shaalihal a'maali, Wa kullu' aamin wa antum bikhairin".Selamat Idul Fitri 1437 H
Mohon Maaf Lahir & Batin.
Sumber :
- Website dompet tebal
- Website sahabat sejati
- website sugeng
-Website goseon
- Website expat
- Majalah Jejak
- web republika
0 comments:
Posting Komentar