|
ucapan idul fitri syawal 1442 H / 2021 |
“...Orang yang berpuasa akan mendapat dua kegembiraan. Apabila berbuka ia merasa gembira . Dan apabila bertemu dengan Allah, ia gembira pula karena puasanya ”.
Kalimat tersebut merupakan bunyi hadits Qudsi Riwayat Bukhari, Muslim, dan Ahmad yang mengandung makna bahwa Ketika seseorang berbuka, maka yang ada adalah kenikmatan yang dirasakan saat itu karena ia telah melepaskan dahaga atau enaknya hidangan yang dimakannya. Haus dan beratnya hal - hal yang harus dijaga seharian selama berpuasa seolah tak berarti dan telah hilang semua. Begitu juga setelah ditunaikan ibadah selama sebulan penuh, dengan tibanya hari raya iedul fitri, maka segala ‘penderitaan’ selama sebulan seolah tak pernah ada. Demikianlah sesungguhnya yang dirasakan adalah saat itu, saat yang terakhir.
Akan tetapi,akankah kita akan mengakhiri bulan ramadhan seolah berlalu begitu saja?..Tidak adakah kenangan bermakna di dalamnya?..
Puasa Ramadhan merupakan puasa menahan makan dan minum beserta syarat wajib puasa dalam agama Islam selama satu bulan. Puasa Ramadhan dimulai dari fajar dan berakhir saat adzan maghrib setiap harinya. Dalam kaidah agama Islam, puasa ramadhan menjadi kewajiban bagi semua muslim yang baligh, kecuali mereka yang tergolong ke dalam kelompok yang diperbolehkan tidak berpuasa. Dengan menjalankan kewajiban syariat agama, tentunya akan mendapat pahala apabila kita melaksanakan puasa tersebut secara khusyu, dan ikhlas sesuai tuntunannya.
Secara Ilmu Kedokteran, puasa juga memiliki banyak makna. Dari segi fisiologi puasa pada bulan ramadhan adalah suatu upaya untuk mengistirahatkan sistem pencernaan selama 1 bulan yang telah bekerja selama 11 bulan. Puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan sebenarnya identik dengan cleansing (pembersihan) atau detoksifikasi (upaya pengeluaran racun dari dalam tubuh). Memang perlu waktu bertahap dimulai dari hari pertama berpuasa,kedua,ketiga sampai seminggu pertama agar sistem organ tubuh kita beradaptasi.
Berdasarkan penelitian PENELITI asal Jepang, Profesor Yoshinori Ohsumi juga menemukan satu cara sedernana untuk ‘memancing’ terjadinya autophagy dalam sel. Seperti dilansir dari laman resmi Buchinger Wilhelmi, cara sederhana tersebut ialah berpuasa. Ohsumi menemukan bahwa kunci untuk ‘mengaktivasi’ proses autophagy pada sel ialah kondisi kekurangan nutrisi sel mulai melakukan perusakan terhadap protein yang rusak ataupun tua di dalam tubuh. Ketika kadar insulin dalam tubuh menurun, glucagon mulai bekerja dan membersihkan sisa-sisa sel yang telah mati atau rusak. Selama proses ini, tubuh harus terbebas dari makanan atau minuman minimal selama 12 jam, sesuai dengan durasi berpuasa umat Muslim pada umumnya.
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin, dimana Adrenalin selama ini dikenal berhubungan erat dengan keadaan tegang, marah, stress, takut serta jengkel dan memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan organ tubuh manusia seperti otot empedu, pembuluh darah perifer, pembuluh darah koroner, tekanan darah arterial dan volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.
|
mutasi virus covid 19 terbaru yang sudah masuk Indonesia 2021 |
Namun, Saat ini adalah,saat dimana kita harus berpisah dengan masa akhir dari bulan Ramadhan 1442 H yang sebentar lagi akan berganti dengan Idul Fitri. Hari-hari akhir bulan suci Ramadhan telah terasa hawanya. Akan tetapi terdapat beberapa fenomena yang sangat lain daripada tahun-tahun sebelumnya, dimana bersamaan dengan dimulainya dan ber akhirnya Ramadhan 1442 H ini, Negara Indonesia dan banyak Negara di dunia masih mengalami pandemi ( wabah ) virus corona baru penyebab corona virus disease 19 / covid 19 yang tingkat penularannya cepat dan perburukan penyakit nya juga cepat bagi yang memiliki komorbid, utamanya dengan varian Mutasi terbaru virus SARS COV 2. “Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai ada tiga jenis yaitu B.117 dari Inggris, B.1351 dari Afrika Selatan, dan varian mutasi ganda dari India, B1617. Varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya, dan sudah masuk di Indonesia beserta varian B.1351, B.117
Saat wabah ini, Masjid diisi dengan sejumlah minim orang beritikaf dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan, bahkan mungkin tidak ada, karena orang lebih merasa aman ber itikaf di rumah sesuai tuntunan yang diperbolehkan Syariat Islam. Namun, justru situasi di luar rumah yang dianggap mencekam ini, bisa kita ambil sisi positifnya ; antara lain ;
- Kita bisa terhindar dari keinginan meramaikan Mall dan pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran.
- Jalan kemanapun tidak akan lagi macet.
- Kita tidak perlu menggadang-gadang Mudik, selain sudah dilakukan pencegahan oleh pemerintah RI
- Kita terhindar dari tujuan pulang untuk bersilaturahmi di kampung yang salah, misal hanya mau berlibur.
- Mengurangi biaya persiapan dan sewa kendaraan , dan menghindari ber mewahan harta di kampung.
- Bagi yang mendapatkan THR, penghematan akomodasi lebaran tersebut,justru bisa memicu banyak sedekah untuk membantu sesama yang terdampak virus covid 19 dan harus kehilangan banyak pendapatan.
|
Doa Kutbah Idul Fitri dan mohon perlindungan dari wabah covid 19 |
Selain hal tersebut justru dengan kondisi musibah Wabah covid 19 saat Ramadhan, Alangkah lebih baik, bila kita mengoptimalkan ibadah di akhir Ramadhan yang diutamakan , antara lain :
- Pertama. I’tikaf yang artinya berhenti sejenak untuk mendekat kepada Allah SWT.
- Kedua, Khatam membaca dan memahami Al Qur’an merupakan happy ending bagi fikiran yang tercerahkan , karena dahulu, akhir Ramadhan adalah saat turunnya Alquran.
- Ketiga, berzakat khususnya membayar zakat fitrah.
- Keempat, bersiap untuk sampai pada idul fitri hari raya mengagungkan Allah dengan bertakbir, melaksanakan shalat sunnat berjamaah dan diperbolehkan dilakukan di rumah masing-masing bagi daerah yang belum stabil kasus penularan covid 19 sesuai fatwa MUI, lalu bermaaf-maafan tanpa berjabat tangan atau melalui media social, serta terus memperbanyak doa dan dzikir mengingat Alloh, Tuhan Yang Maha ESa agar wabah covid 19 segera bisa mereda.
|
Doa Kutbah Idul Fitri dan mohon perlindungan dari wabah covid 19 versi lain |
|
Doa Kutbah Idul Fitri dan mohon perlindungan dari wabah covid 19 versi lain 2 |
Perlu menjadi perhatian, bahwa secara bulat, melalui sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Selasa, 11/5/2021, Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 H/2021 M jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021. Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H ini digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Hadir secara fisik dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H/2021 M Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Komisi VIII TB Ace Hadan Syadzili, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin. Tampak hadir pula beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat. Sementara para pimpinan ormas, pakar astronomi, Badan Peradilan Agama, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama lainnya mengikuti jalannya sidang isbat melalui media konferensi video.
Memang kita seharusnya memahami dan mampu menyesuaikan dengan ungkapan “Akhir itu lebih baik daripada awal”. Karenanya akhir Ramadhan harus lebih berkualitas ketimbang sebelumnya. Demikian, sedikit pengetahuan untuk saling kita bagi. Semoga bermanfaat dan menjadi berkah. Dan tak lupa, dalam momen Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H nanti, kami, segenap manajemen Jonadoctor health and Business (Penyedia Informasi kesehatan dan trend bisnis update serta Alat Kesehatan Mutakhir ) mengucapkan PERMOHONAN MAAF KEPADA SEMUA WARGANET dimana pun berada, APABILA ADA KESALAHAN UCAPAN DAN TINDAKAN, SEMUA BERASAL DARI DIRI KAMI, dan apabila ada kebaikan, semua berasal dari ALLAH, Tuhan Yang Maha ESa.
Akhir kata, kami hanya bisa sedikit bersajak dan penuh harap, semoga kita semua tetap sehat lahir batin dan dipertemukan dengan bulan nan penuh rahmat, bulan Ramadhan di Tahun Yang Akan Datang,Serta pandemi Covid 19 di Seluruh penjuru dunia terkhusus negara Indonesia segera berakhir, AAMIIN.
Waktu mengalir bagaikan air .
Bulan Ramadhan 1442 H telah berakhir.
Sayup terdengar kumandang Takbir.
Sebab COVID 19, Insan Mulia menahan diri tak ke hilir.
Tetap Bersua via daring tanpa ber Musafir.
Sekian lama khilaf serta salah terjadi.
Akibat kurang nan lemah menghiasi diri.
Ijinkan kami mengucap Selamat Idul fitri 1442 H.
Berharap maaf terbuka tiada henti.
Di Hari Raya dan seterusnya nanti.
Menjaga tali Silaturahmi tanpa mengunjungi , Demi akhiri Pandemi.
SeIamat Idul Fitri 1442 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.
"Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidzin Wal Faizin" : “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.
Sumber :
- beberapa ulasan dan foto oleh dr. Iswan. D, staf medis balkesmas ( eks balai paru )
- web MUI
- web inews
- Dinkes provinsi jateng
- web KPK dan kemenag Bengkulu
- web Republika
- web Kompasiana
- web Muslim, web voaislam dan BeritabisnisApps
- web Metrojambi
- GANA ISLAMIKA- Sodikin dalam web Islampos
- web kemenag
- web bnpb
- panduan tatalaksana covid 19 pokja infeksi PDPI
- Dirjen P2P kemenkes RI, web sehatnegeriku.kemkes
0 comments:
Posting Komentar