Penggunaan stem cell atau sel Punca sebagai therapy terhadap suatu penyakit, saat ini mulai akan dikembangkan dan menjadi harapan baru bagi perkembangan kedokteran di seluruh dunia. Penerapannya hampir bisa digunakan di berbagai bidang kedokteran, sebagai solusi baru menggantikan therapy konvensional baik untuk menangani kelainan jantung, kanker, gangguan pada mata, kelainan otak, darah, penyakit endokrin, penyakit degeneratif dan masih banyak lagi. Hingga nantinya akan diperlukan untuk penanganan pasien di semua ruang lingkup bidang bedah, termasuk bedah Ortopedi.
Tantangan dalam ortopedi adalah untuk perbaikan dan regenerasi jaringan musculoskeletal yang rusak atau sakit. Penggunaan stem cell yang paling umum adalah MSC (mesenchymal stem cells). Ini adalah nonhematopoietik, sel stroma yang menunjukkan kapasitas diferensiasi multilineage, dan dapat menimbulkan beragam jaringan, termasuk tulang, tulang rawan, jaringan adiposa, tendon dan otot. Sel-sel ini dapat diisolasi dari sumsum tulang atau diperoleh berdasarkan budaya dari berbagai sumber lainnya, seperti periosteum, lemak dan kulit. Dalam kondisi yang terkontrol, sel ini dapat berdiferensiasi ke dalam garis turunan multi-mesenkimal (seperti osteoblas, kondrosit dan adiposit) dan garis turunan myoblast, membuat mereka berguna untuk rekayasa sel dan jaringan serta terapi gen untuk aplikasi ortopedi.
Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mampu untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate) dan mampu memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain. Stem cell juga dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew.
Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:
1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur .
2) Embryonic stem cell. Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization).
3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell.
Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari sumsum tulang, susunan saraf pusat, adiposity (jaringan lemak), otot rangka dan pancreas. Stem cell yang diambil dari sumsum tulang dibagi menjadi dua ; hematopoietic stem cell (diambil dari darah tali pusat, sumsum tulang, dan darah tepi), stromal stem cell (mesenchymal stem cell).
Agar anda lebih memahami mengenai stem cell dan aplikasinya di bisang medis, anda bisa mendownload artikel yang lebih lengkap disini :
0 comments:
Posting Komentar