Hal yang sering kurang mendapat perhatian adalah komponen sayur. Banyak sekali sumber sayur-mayur dari tanaman di sekitar kita. Mungkin karena majunya teknologi, membuat jenis makanan bervariasi, sampai komposisi sayur mayur menjadi berkurang. Sumber serat ini sangat penting bagi pencernaan terutama usus kita. Buah-buahan juga merupakan salah satu sumber serat.
Kurangnya asupan serat, akan menyebabkan kerja pencernaan menjadi lebih berat. Tinja yang merupakan hasil pencernaan akan menjadi lebih keras, dan terkesan kurang teratur untuk dikeluarkan. Satu dua kali kita mengalami sembelit, mungkin menjadi hal yang biasa. Tetapi kalau itu berlangsung terus menerus, bahkan bertahun-tahun, akan menjadi hal yang luar biasa.
Bila anda mulai merasakan peningkatan frekuensi buang air besar, perdarahan di sekitar anus anda, terutama saat BAB, anda merasakan ada suatu benjolan di sekitar anus, tinja yang anda keluarkan keras dan terkesan seperti kerikil (mringkil-mringkil), perut anda sering tiba-tiba kembung, anda sering cepat kelelahan (hasil laboratorium darah anda mungkin anemia). Maka anda perlu koreksi, apakah ada riwayat kanker pada keluarga anda, apakah asupan serat anda cukup, apakah anda cukup mengonsumsi air minum. Anda juga perlu segera konsultasi kepada dokter di sekitar anda.
Anda juga harus memperhatikan lingkungan atau gaya hidup yang anda jalani. Bagaimana konsumsi lemak, protein, dan daging dalam makanan sehari-hari anda. Apakah anda sering mengonsumsi buah dan sayur, Apakah anda suka minum alcohol, merokok, kelebihan berat badan. Berapa kali anda olahraga, frekuensi anda mengonsumsi obat-obat anti nyeri, konsumsi vitamin E,D, asam folat, kalsium, dan seberapa keras stressor anda. Semua hal-hal di atas merupakan factor presdiposisi terjadinya kanker rectum (carcinoma recti).
Carcinoma recti adalah keganasan pada rectum. Etiologinya bisa karena factor lingkungan , factor genetic dan Faktor pertahanan tubuh. Pada pemeriksaan, carcinoma recti beru[a lesi yang keras dan ireguler pada dinding rectum dengan ulcerasi di tengah-tengahnya. Pada stadium lanjut, akan terdapat nyeri tekan dan perlengketan. Lesi yang letaknya tinggi dalam rectum, hanya dapat diperiksa dalam posisi lithotomy. Carcinoma recti paling baik diperiksa dengan sigmoidoscope, yang tampak sebagai massa yang melekat dengan dasar luas pada dinding rectum atau sebagai suatu lesi ulcerasi.
Agar anda lebih memahami tentang carcinoma recti, maka anda dapat mendownload artikel yang lebih lengkap disini
Metria, IB. 2007. Kuliah Pencegahan, deteksi dini, dan penanganan karsinoma kolorektal. Surakarta : UNS/RSDM
Reksoprodjo, S. 2003. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fk Ui . Tangerang :Binarupa Aksara
0 comments:
Posting Komentar