Dalam hal ini, Nabi Ibrahim mengkonfirmasikan mimpinya jangan-jangan mimpinya datang dari setan. Ternyata tidak, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah sebanyak 3 (tiga) kali melalui mimpi. Setelah mendapatkan petunjuk dan yakin bahwa itu adalah perintah Allah, maka Nabi Ibrahim dengan ikhlas akan menyembelih puteranya sendiri, yaitu Ismail. Setelah Nabi Ibrahim dan Ismail kedua-duanya ikhlas untuk menjalankan perintah Allah, ternyata Allah mengganti Ismail menjadi domba.
Peristiwa ini kemudian dijadikan sebagai hari raya umat Islam selain hari raya idul fitri. Arti kata idul adha qurban ada dua makna. Pertama, arti qurban adalah dekat yang diambil dari bahasa Arab Qarib. Pandangan umum mengatakan bahwa qurban adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kedua, arti qurban adalah udhhiyah atau bisa dikatakan dhahiyyah yang artinya adalah hewan sembelihan. Dari arti makna qurban ini, maka menjadi tradisi sebagaimana lazim dilakukan umat muslim di dunia untuk menyembelih hewan dengan cara kurban atau mengorbankan hewan yang menjadi sebagian hartanya untuk kegiatan sosial.
Tradisi kurban dalam hari raya idul adha memiliki dua dimensi. Pertama, makna qurban memiliki dimensi ibadah-spiritual. Kedua, makna qurban punya dimensi sosial. Sementara itu, arti kata qurban secara harfiah berarti hewan sembelihan yang diambil dari kata udhhiyah atau dhahiyyah.
Makna qurban dalam tradisi idul adha dimaknai lebih dalam sebagai sebuah bentuk ketakwaan kita kepada Allah. Makna qurban dalam idul adha adalah bahwa kita harus ikhlas dalam menjalankan cobaan dari Allah. Kata lainnya adalah saat kita "disembelih" Allah, maka ikhlaslah dan bertawakal sehingga dengan keikhlasan itu kita akan mendapatkan "domba" sebagai penggantinya. Sayangnya, saat kita menjadi bagian dari sembelihan Allah, kemungkinan kita tidak ikhlas dan berat sehingga tentu kita tidak mendapatkan gantinya berupa domba. Oleh karena itu, atas segala sesuatu yang terjadi kepada kita karena cobaan dari Allah, kita mesti ikhlas menjalaninya.
suasana lempar jamarat Jamaah Haji di Mina Arab Saudi tahun 2017 / 1438 H |
Hakikat qurban idul adha adalah bahwa kita harus kembali kepada tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Karena manusia dan jin tidaklah diciptakan, kecuali untuk beribadah. Sebagaimana ujian Allah kepada nabi Ibrahim, hikmah dari segala peistiwa qurban tidak lain tidak bukan adalah untuk memperoleh ridha Allah melalui ibadah dengan menjalankan apa yang menjadi perintah Allah. Namun, tidak sekadar ibadah, kita harus ikhlas dalam menjalankan setiap perintah Allah. Kalau tidak, apa yang kita kerjakan dan menurut kita ibadah, itu menjadi sia-sia karena tidak dilakukan dengan ikhlas. Inilah hakikat dari peristiwa qurban dalam idul adha. Sebagaimana arti kata qurban yang bermakna qarib atau dekat kepada Allah, maka hakikat kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Karena itu, makna qurban dalam pengertian Islam adalah bentuk pendekatan diri kita kepada Allah melalui lantaran hewan ternak yang dikurbankan atau disembelih. Dengan begitu, kita merelakan sebagian harta kita yang sebetulnya milik Allah untuk orang lain. Ini menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah. Syaratnya, dalam qurban kita harus benar-benar untuk mencari ridha Allah, bukan untuk yang lain. Inilah hakikat qurban dalam Islam yang sebenarnya.
Pemerintah Indonesia Melalui Menag RI, telah menetapkan 1 Zulhijah 1442 H dalam telekonferensi usai memimpin Sidang Isbat (penetapan) Awal Zulhijah 1442 H, yang digelar secara dalam jaringan (daring), Sabtu (10/7/2021). Hasil pemaparan dari Profesor Thomas Jamaludin sebagai anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama RI, serta terdapat laporan hilal terlihat atau teramati, makasecara mufakat 1 Zulhijah 1442 H, ditetapkan jatuh pada hari Ahad, 11 Juli 2021. Dan dengan begitu Hari Raya Iduladha akan jatuh pada 20 Juli 2021,
Suasana saat akan sholat fardhu di Masjidil Haram Mekkah Arab Saudi Tahun 2017 / 1438 H |
Walaupun semakin maju kehidupan dunia,semakin banyak Masyarakat Muslim yang mampu berkorban,namun tetap saja ada beberapa ironi ibadah kurban secara demografi yang selama bertahun-tahun mengalami ketimpangan. Maksud ketimpangan di sini ialah, satu daerah sangat melimpah daging kurban sebagai akibat banyaknya hewan kurban dari orang-orang menengah ke atas yang memang jumlahnya tidak sedikit, misal di DKI Jakarta. Sebaliknya, di suatu desa di satu kabupaten banyak ditemukan masyarakat yang tidak dapat menikmati berkah Idul Adha dengan menerima daging kurban.
Jika dibandingkan, satu RW di Jakarta dalam sebuah Mushollah dapat terkumpul hewan kurban melimpah ruah berupa belasan sapi dan kambing. Sebaliknya, satu RW di sebuah desa kerap hanya ditemukan satu ekor hewan kurban saja. Kondisi ini miris, karena ketika masyarakat desa juga membutuhkan keberkahan daging kurban, kuantitas daging kurban di kota justru melimpah sehingga yang terjadi banyak distribusi daging kurban yang tidak tepat sasaran.
Terlihat utopis ketika daging kurban harus didistribusikan ke masyarakat desa dari kota. Namun, para pejabat dan pegawai pemerintah, orang terkenal/artis, serta orang kaya hendaknya dapat memberikan hewan kurbannya ke tempat kelahiran di daerahnya. Selama ini, yang kerap terjadi justru mereka ramai-ramai berkurban di kota bukan di tempat kelahirannya sehingga semangat kurban menjadi kontraproduktif dengan ruh kepedulian sosial sebab tidak menyentuh dan tepat sasaran.
Suasana pasca sholat Subuh di Masjid nabawi Madinah Arab saudi tahun 2017 / 1438 H |
Penulis ikut introspeksi diri sebagai salah satu muslimin di Indonesia. Semoga kesejahteraan Rakyat Indonesia khususnya yang beragama Islam semakin meningkat, agar kemampuan berkurban hewan pada Idul Adha bertambah dan mampu didistribusikan secara merata sesuai tuntunan syariatnya dan tepat sasaran, dengan mengutamakan kurban di tempat yang masih sedikit jumlah hewan kurban nya.
Namun, sejak akhir Desember 2019, mayoritas negara di berbagai belahan dunia mengalami dampak pandemi covid 19 ( coronavirus disease 2019 ) termasuk Indonesia, bahkan Situasi Di Indonesia saat ini, sudah ditemukan adanya penularan beberapa varian mutasi Covid-19, serta diterapkannya PPKM Darurat di Wilayah Jawa dan Bali yang diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
- Pertama, adalah SE Nomor 16 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/2021 M di Luar Wilayah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
- Kedua, SE Nomor 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban Tahun1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.
- Khusus terkait dengan pelaksanaan kurban, Menag menekankan bahwa dalam pelaksanaannya harus mematuhi aturan yang disebutkan dalam surat edaran dan harus menjadi perhatian para panitia, bahwa daging kurban harus diantarkan kepada penerimanya, tidak boleh ada antrian dalam pembagian daging kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 –30 detik. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19).
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional.
Staf medis Balkesmas (eks balai paru / BP4 ) dr. Iswan D melakukan penyuluhan Kewaspadaan dan Pencegahan Covid 19 untuk Individu pada pasien dan pengunjung. |
Unit Gawat Darurat ( UGD ) dan Rawat Inap Balkesmas ( eks BP4 / balai Paru ) |
Akhirnya, perlu diperhatikan bahwa ibadah kurban mempunyai beberapa pelajaran utama yang dapat dipetik.
- Pertama tentang penghambaan total Nabi Ibrahim dan keluarganya ketika harus mengorbankan anak tercintanya atas perintah Allah SWT.
- Kedua, tentang kemuliaan manusia.
- Ketiga, pelajaran yang bisa kita ambil adalah tentang hakikat pengorbanan. Sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol dari makna korban yang sejatinya sangat luas, meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, dan lain sebagainya.
Penulis mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H bagi Umat Islam yang menjalankan di Indonesia dan seluruh penjuru Dunia. Semoga Amal Ibadah kita diterima Alloh, khususnya qurban dan Tahun mendatang, Gelombang kedua pandemi covid 2019 sudah ber akhir sehingga Ibadah Haji sudah bisa dilaksanakan sesuai kuota normal seperti tahun-tahun sebelumnya dalam Bulan Dzulhijah. Semoga momentum Idul Adha ini bisa mempererat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.
SILAHKAN KONTAK / hubungi kami : Anda bisa menghubungi kami di dua nomor WA berikut ini :
1. Ny.A.sekar.T, SST ( Paramedis )
2.Tn.Is.Dar, MD ( Medis / Telemedicine dan Bisnis )
Atau di email: jonadoctorspot@gmail.com
KLIK UNTUK CHAT TELEGRAM
( https://t.me/Jonadoctor_Health_Business )
ATAU KLIK IKON TELEGRAM DI POJOK KANAN BAWAH WEBLOG INI )
Sumber :
- Ahmad,F. 2016.dalam NU Online.
- Prabu Jayanegara dari hasil wawancara dengan Lismanto, SHI . dalam web islamcendekia
- dm.2016.web kemenag
- web sultengkemenag . 2019
- Sodikin dalam web islampos
- web covid19
- web bnpb
- FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 36 Tahun 2020 Tentang SHALAT IDUL ADHA DAN PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN SAAT WABAH COVID-19.
- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/413/2020 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19
- PEDOMAN PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN PADA PEMOTONGAN HEWAN KURBAN oleh Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian - Republik Indonesia
- muslimpro apps on android
- penyuluhan Kewaspadaan dan Pencegahan Covid 19 untuk Individu pada pasien dan pengunjung oleh Staf medis Balkesmas (eks balai paru / BP4 ) dr.Iswan Daru .