Wanita adalah makhluk yang identik dengan seindahan, wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik yang digunakan.Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produk-produk untuk pria
Mulai tahun 2013, Produksi kosmetik Indonesia sudah diperkirakan mencapai Rp 11,2 triliun atau naik 15 persen dari tahun sebelumnya yang nilainya Rp 9,7 triliun. Tak hanya itu, nilai ekspornya akan mencapai Rp 9 triliun atau naik tiga kali lipat dari 2011.Dari segi lapangan kerja, sebanyak 760 perusahaan industri kosmetik yang tersebar di berbagai wilayah menyerap 75 ribu pekerja langsung dan 600 ribu pekerja lain dalam pemasarannya."Ini sungguh prestasi yang menggembirakan," kata Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Benny Wachyudi dalam pembukaan pameran industri kosmetik dan obat tradisional di Plasa Kementerian Perindustrian, Selasa 3 September 2013.
Dari sisi ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20% menjadi US$ 406 juta.Nuning S Barwa, Ketua Umum Perkosmi, mengatakan pertumbuhan volume penjualan kosmetik ditopang oleh peningkatan permintaan, khususnya dari konsumen kelas menangah. Pertumbuhan penjualan kosmetik juga didorong oleh tren kenaikan penggunaan kosmetik oleh kaum pria. "Dulu pria tidak tertarik membeli produk perawatan kulit yang maskuhn, tapi sekarang ketertarikan mereka tinggi,"katanya.
Namun tidak semua produk kosmetik yang beredar di Indonesia mendapat ijin dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM). Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya Putri Kuswisnu Wardani mengatakan, industri kosmetik dan obat tradisional yang mendapat ijin BPPOM masih menghadapi berbagai tantangan dengan derasnya produk impor yang masuk secara ilegal. Ia menyebut, dari sekitar Rp 80 triliun produk kosmetik impor yang masuk, sekitar Rp 16-20 triliun diantaranya selundupan. Peredarannya pun cukup luas, dari wilayah perbatasan hingga Ibu kota. Oleh karena itu penting bagi anda untuk lebih jeli mengenali produk kosmetik yang medapat ijin BPPOM,dimana tentunya kandungan produknya tidak membahayakan kulit dan kesehatan anda. Berikut beberapa cara mengenali keamanaan kandungan produk kosmetik.
1. Kulit Anda memerah, terasa pedih dan gatal setelah memulaskan kosmetik jenis tertentu?
Jangan anggap remeh masalah ini. Sejumlah wanita terpaksa menuai dampak buruk pada kulit berupa noda hitam, sproeten, bahkan kerusakan kulit yang fatal, lantaran lalai merespon gejala aneh akibat pemakaian kosmetik. Kosmetik yang dijual di pasaran, baik yang berupa kosmetik perawatan maupun riasan yang diijinkan oleh pemerintah, seharusnya aman bagi kulit siapa pun. Tidak boleh menimbulkan peradangan, iritasi atau pun alergi. Maka bila kosmetik yang Anda beli menghasilkan sensasi rasa seperti itu, segera hentikan pemakaian. Untuk mencegah Anda membeli kosmetik yang tidak tepat , selalu coba oleskan sampel produk di punggung tangan dan tunggulah reaksi yang muncul. Kecuali, berbagai produk perawatan yang diberikan dokter kulit. Dalam pantauan dokter, produk perawatan kulit biasanya memang didesain untuk menciptakan perubahan lebih nyata. Dokter akan memberitahukan reaksi yang akan terasa, seperti sedikit panas atau pedih.
2. Menimbulkan Perubahan Warna!
Kulit menjadi kemerahan atau menghitam. Hentikan pemakaian, karena itu mengisyaratkan adanya formula yang bereaksi langsung pada kulit. Perubahan warna yang cepat menandakan kerasnya formula dalam kandungan kosmetik tersebut. Jangan berspekulasi sendiri. Hentikan pemakaian untuk sementara dan segera berkonsultasi dengan dokter.
3. Menyebabkan Pembengkakan atau Peradangan!
Zat-zat yang terkandung dalam kosmetika yang tidak friendly bisa membuat kulit meradang tak lama setelah kosmetika dipulaskan. Bahkan, pada kasus yang lebih parah, juga disertai pembengkakan. Tak ada satu kosmetik pun yang bisa ditoleransi jika menimbulkan peradangan dan pembengkakan. Jangan berpikir bahwa itu adalah proses dari manfaat kosmetik tersebut.Indikasi kosmetik yang tidak cocok dengan kulit Anda, juga bisa terlihat dari bayangan gelap yang tidak merata. Sekilas kulit tampak belang. Beberapa kosmetik yang mengandung zat warna berbahaya, biasanya akan meninggalkan tapak seperti ini.
4. Pori-pori Melebar dan Berkomedo!
Kosmetik tertentu memberikan efek berminyak dengan instan. Pori-pori jadi melebar dan tersumbat oleh komedo. Meski tidak berefek luka pada kulit, namun sebaiknya jangan diteruskan pemakaiannya. Salah-salah, kulit mulus Anda jadi berjerawat.Kosmetika berbahaya sebetulnya bisa Anda hindari, bila sebelum membeli, Anda teliti menelaah kandungan zatnya.
Inilah zat-zat yang perlu diwaspadai dalam kosmetik. Konsultasikan dengan dokter, jika Anda masih bersikukuh untuk memakainya!
-Merkuri
-Hydroquinon
-Sianida
-Hormon Peroksida
-Benzoil
-Asam Retinoat
-Antibiotik
-Urea
Dalam takaran perawatan kecantikan medis, Hydroquinon masih diperbolehkan dengan takaran 2%-5%. Tapi benar-benar harus dalam pengawasan dokter. Zat-zat ini berbahaya dalam kosmetik, tidak hanya membawa dampak buruk bagi kulit. Tapi juga membahayakan fungsi ginjal dan beberapa organ tubuh lain.
5. Perhatikan Juga Kadarluwarsanya!
Produk berusia lawas dan sudah rusak juga bisa memicu bahaya di kulit Anda. pastikan produk kosmetik yang Anda pakai tidak memperlihatkan ciri-ciri ini.Berubah Warna. Yang seharusnya putih atau krem bersih, menjadi kuning tua bahkan kehitaman atau kehijauan. Buang saja, karena kandungan yang rusak tak akan memberi manfaat apa-apa.Berbau Tak Sedap. Sama seperti makanan, pada waktu tertentu, kosmetik pun akan membusuk.Tekstur Yang Berubah. Lotion cair jadi menggumpal, krem jadi mengeras, atau sebaliknya, tekstur padat jadi mencair, Perubahan ini juga menunjukkan indikasi kosmetik Anda sudah rusak.Lipstik dinodai oleh bintik-bintik warna putih atau hitam. Perubahan ini menandakan rusaknya formula warna. Jangan di pakai lagi!
6. Pastikan produk kosmetik anda tidak diujikan pada hewan dan tentunya lebih memperhatikan kembali kandungan dan waktu kadarluasa dari kosmetik tersebut.
7. Gunakan selalu kosmetik berbahan dasar alami dari tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bunga-bungaan dimana sekarang sudah banyak tersedia produk kosmetik seperti ini, misal produk dari CDF (Cosmetic Doctor Formula). CDF juga aman digunakan saat kehamilan,karena kandungan dalam produknya yang berbahan ekstrak buah buah an dan tanaman alami. Sementara produk kosmetik yang mengandung bahan farmakologis aktif tidak semuanya aman digunakan saat kehamilan.
Berikut pembahasan lengkap mengenai CDF yang dibuat dari ekstrak bahan alami di Indonesia.
CDF,Cosmetic Doctor Formula,untuk kesehatan wajah yang alami.html
Sumber :
-Weblog cdfskincare
- website Kemenperin
- website Tempo
JONADOCTOR 2008 - 2015 ( contact us @ 0822 1415 4699 , jonadoctorspot@gmail.com )
0 comments:
Posting Komentar