fisiologis di mana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan kehilangan
panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan”
- Temperatur liang dubur (rektal) 0,3 sampai dengan 0,5 0 C lebih tinggi daripada
temperatur aksila.
- Daerah tubuh dan kepala mempunyai temperatur kulit lebih tingi dari anggota
badan.
- Temperatur tubuh rata,rata = (0,69 X temperatur rektal) + (0,33 X temperatur kulit
rata,rata)
- Ketika tubuh berada pada suhu konstan, tubuh memiliki cadangan energi panas
yang tetap selama hidup. Ketika terjadi kematian, aktifitas metabolis berakhir,
cadangan panas lepas pada tingkatan tertentu, maka suhu tubuh akan setara
dengan suhu lingkungan.
- Pengaturan temperatur tubuh manusia memakai umpan balik, dimana panas dapat
hilang dan masuk ke dalam lingkungan secara konveksi, radiasi dan evaporasi
(konduksi tidak pernah terjadi). - Susunan saraf pusat mengontrol peristiwa konveksi, radiasi, evaporasi untuk
mencapai keseimbangan termal.
- Di kulit terdapat “Krause end bulb” dan “Meismer’s corpuscle” yang mengatur
temperatur panas dan dingin.
- Produksi panas dan pelepasan panas diatur oleh syaraf motor somatis dan syaraf
viscero motoris via hipofise anterior dan kelenjar endokrin,
- Kulit memiliki “counter current” , dimana terjadi pembesaran pembuluh darah pada
satu bagian sedangkan bagian lain terjadi konstruksi penguncupan.
1. Bila suhu udara dingin ,
a. Tubuh akan meningkatkan produksi panas , melalui :
,Menggigil
, Kelaparan
, Peningkatan aktifitas otot bergaris
, Peningkatan sekresi norepinefrin dan epinefrin
, Penyempitan pembuluh b. Tubuh akan menurunkan kehilangan panas, dengan :
, Penyempitan pembuluh darah kutaneus
, Kulit mengkerut
2. Bila suhu udara panas,
a. Tubuh akan meningkatkan kehilangan panas , dengan :
, Pelebaran pembuluh darah kulit
, Berkeringat
, Peningkatan pernafasan
b. Tubuh akan menurunkan produksi panas, dengan :
, Nafsu makan berkurang
, Lesu dan lembam
pada berat tubuh) adalah 1,7 KKal/menit atau 120 J/detik (120 W).
, Jumlah pasti dari pengeluaran panas oleh radiasi, konveksi, evaporasi keringat
dan pernafasan tergantung dari beberapa faktor lingkungan ; kelembaban suhu,
pergerakan udara, aktifitas tubuh, jumlah panas tubuh yang diekspos dan jumlah
isolasi dalma tubuh (pakaian dan lemak).
, Konduksi adalah pemaparan panas dari suatu obyek yang suhunya lebih tinggi ke
obyek lain dengan jalan kontak langsung.
, Kehilangan panas pada tubuh manusia secara konduksi jarang terjadi. 3.3 Konveksi
- Kehilangan panas melalui konveksi apabila temperatur sekeliling obyek lebih
rendah daripada suhu tubuh.
- Rumus : Hc = Kc Ac (Ts,Ta) Kc =10,45 –v + 10 v Kkal/m2
/jam0C
Dimana : Hc = Pelepasan panas oleh konveksi
Kc = tetapan yang bergantung pergerakan udara
Ac = Luas daerah permukaan yang efektif
Ts= Suhu Kulit
Ta= suhu udara
- Panas yang hilang secara konveksi, lebih besar ketika udara bergerak daripada
ketika diam
- Ketika temperatur udara 250
C, temperature kulit 340
C dan luas permukaan efektif
1,2 m2
, tubuh tidak berbusana kehilangan ± 25 kkal/jam secara konveksi, sejumlah
25% panas tubuh hilang.
3.4 Radiasi
- Kehilangan Panas melalui radiasi dapat terjadi bila temperatur udara berhubungan
langsung dengan tubuh dan temperatur sekelilingnya sangat rendah.
- Rumus : Hr= Kr Ar Є (Ts,Tw)
Dimana :
Hr= tingkat kehilangan energi (pencapaian energi) yang diakibatkan oleh
radiasi .
Ar = Luas daerah efektif permukaan tubuh yang melepaskan radiasi.
Є = emisivitas permukaan.
Ts = temperature kulit (0C)
Tw = Suhu dinding lingkungan (0C).
Kr = tetapan yang bergantung pada beragam parameter fisik
, Pada Kondisi normal, sekitar 54% energy kita hilang karena radiasi, bahkan bila
suhu lingkungan tidak lebih rendah dari suhu tubuh.
3.5 Evaporasi
- Evaporasi terjadi bila temperatur lingkungan lebih rendah dari normal sehigga
evaporasi dari keringat dapat terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh.
- Kehilangan panas melalui evaporasi juga bisa terjadi bila ada perbedaan tekanan
uap air antara keringat pada kulit dan udara ambien, ada gerakan angin , atau ada
kelembaban - Pada kondisi panas yang ekstrem dan latihan, setiap orang berkeringat lebih dari 1
liter cairan per jam. Dimana tiap gram air yang ber evaporasi membawa 580 kalori,
maka evaporasi 1 L air mengeluarkan 580 Kkal.
- Jumlah evaporasi yang terjadi tergantung dari pergerakan udara dan kelembaban
relative.
- Ketika kita bernafas, paru paru turut menyerap air. Air tambahan ini dalam
pengeluarannya membawa jumlah panas yang sama bila di evaporasi dari ulit.
- Ketika kita bernafas pada udara dingin, kita menghangatkannya ke suhu tubuh dan
melepaskan panas di bawah kondisi tipikal.
- Sekitar 14% dari total hilangnya panas tubuh dihasilkan oleh pernafasan.
• Aliran darah vena membantu mengendalikan temperature kulit.
- Pada musim dingin, darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena internal yang
berhubungan dengan arteri yang mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Pengukur
panas tersebut mengubah suhu yang lebih rendah pada persebaran dan
mengurangi pelepasan panas ke lingkungan.
- Pada musim panas atau lingkungan yang hangat, aliran darah yang kembali melalui
vena di bawah kulit menaikkan suhu kulit, sehingga menaikkan tingkat pelepasan
panas dari tubuh.
4. 1. Dasar Termografi
- Thermografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur
antar jaringan dari tubuh manusia.
- Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena faktor fisik
eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang
dekat dengan kulit
- Termografi terdiri dua jenis :
a. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
- Dibuat dari lempeng tipis nitrat selulosa dan dilapisi dengan minyak tipis
pengabsorbsi panas.
- Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas warna pada suhu
tertentu.
- Pada kulit normal hijau, bila suhu meningkat, terjadi perubahan warna film
selulose dari coklat menjadi kemerah, merah an. b. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
- Dengan memakai kamera inframerah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi
inframerah oleh susunan optis dijatuhkan ke detector inframerah menjadi
diskontinu.
- Oleh transduser inframerah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan
amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT)
- Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter
transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah
- Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah :
- Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris
bagian kiri dan kanan.
- Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih : daerah panas gambarnya
putih, daerah dingin gambarnya hitam.
- Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature
reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT.
- Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
- Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
- Warna biru pada 30o
C dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk
kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
- Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan termografi :
a. Pakaian harus dilepas sebelum melakukan termografi
b. Penderita ditempatkan pada ruangan dengan suhu 210
C selama 15 menit agar
terjadi adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram
kontras.
4.2 Penggunaan termografi
- Tehnik termografi bisa digunakan untuk mendiagnosis :
• Carcinoma mammae (kanker payudara)
• Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
• Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
• Untuk Cereberal Vascular Desease
• Arthritis akut.
• Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
• Primary erythemalgia.
Sumber :
• Cameron JR, et al. 2006. Fisika Tubuh Manusia . Jakarta : Sagung Seto, hal :19,41
• Gabriel, J.F, 1996. Fisika Kedokteran, Jakarta : EGC, hal : 99,139
• Guyton & Hall, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9, Jakarta : EGC.
• Kholijah, S, dkk. 2009. Evaporasi, Radiasi, Termografi. ‘Makalah’. STIKES TRI
MANDIRI SAKTI BENGKULU.
(http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah,fisika,kesehatan,
tentang.html)
• Oktomia,A. 2011. Termografi. ‘Makalah’.
(http://anitadandunia.wordpress.com/2011/06/18/termografi/)
0 comments:
Posting Komentar